INSTALASI DAN KONFIGURASI DHCP SERVER DI UBUNTU SERVER MENGGUNAKAN ORACLE VIRTUALBOX

7:37 AM 2 Comments



PENDAHULUAN
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Cara Kerja
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
  1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
  3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
  4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.



1.    Instalasi  Oracle Virtual Box
Instalasi VirtualBox dapat menggunakan file instalasi (offline) atau secara online. Instalasi online hanya dapat dilakukan untuk hosts Linux. Untuk sistem operasi Windows (32 bit atau 64 bit), download file aplikasi VirtualBox di bagian VirtualBox for Windows hosts. Selanjutnya klik dua kali pada file aplikasi VirtualBox yang telah didownload tersebut.
Selanjutnya muncul layar selamat datang dalam proses instalasi VirtualBox. Klik tombol Next untuk proses selanjutnya.
 


Di bagian ini, kita dapat menentukan fitur apa yang akan diinstall atau tidak, mulai dari dukungan terhadap USB, jaringan sampai script Phyton untuk VirtualBox API. Di bagian ini kita juga dapat menentukan lokasi folder VirtualBox akan diinstall. Biarkan seluruh pengaturan folder dan fitur aplikasi yang akan diinstall. Klik tombol Next untuk proses selanjutnya.


Di bagian ini, kita dapat menentukan apakah cara akses VirtualBox secara cepat (shortcut) akan diinstall pada bagian desktop dan Quick Launch Bar. Aktifkan Register file associations agar file dengan ekstensi terkait VirtualBox dikenal oleh sistem operasi. Klik tombol Next untuk proses selanjutnya.


Selanjutnya muncul pemberitahuan, bahwa dalam proses instalasi, interface atau kartu jaringan yang ada pada komputer akan dinonaktifkan untuk sementara waktu, namun akan diaktifkan kembali secara otomatis, dengan tambahan kartu jaringan virtual bawaan dari VirtualBox. Klik tombol Yes untuk melanjutkan proses instalasi.

VirtualBox sudah memiliki informasi yang diperlukan dan siap untuk diinstall. Klik tombol Install untuk memulai proses instalasi VirtualBox.

Proses instalasi dan penyalinan file aplikasi VirtualBox sedang dilakukan.


Layar selanjutnya menginformasikan bahwa instalasi VirtualBox sudah selesai dilakukan. Klik tombol Finish untuk keluar dari proses instalasi dan menjalankan aplikasi VirtualBox.

1.      Instalasi Ubuntu Server di VirtualBox
1. Pertama klik New atau Baru pada VM Virtualbox Manager.




2.       pada kolom nama isikan nama untuk identitas pada virtual machine lalu klik Next



2.       untuk ukuran memori sesuaikan dengan kebutuhan anda by default besaran memori 512 MB.


5. untuk tipe berkas hardisk pilih VDI (Virtualbox Disk Image) klik Lanjut.




7. untuk ukuran Hardisk defaultnya 8 GB silahkan sesuaikan dengan kebutuhan masing masing.

8. Virtual machine baru sudah tercipta, langkah selanjutnya adalah pengaturan pada virtual machine.


9. pada kolom penyimpanan klik icon CD (kosong/Empty) lalu klik icon CD pada kolom Drive CD/DVD.

10. klik pada pilihan pilih sebuah berkas CD/DVD virtual.

11. Pilih file ISO pada tempat penyimpanan anda lalu klik open.


klik Start/Mulai.


16. untuk pilihan bahasa pilih English.

17. pilih install Ubuntu Server.

18. Pilih English lalu tekan Enter




19. Select your location pilih other lalu tekan enter.

20. pilih asia Enter


21. pilih indonesia lalu tekan enter

22. pada pilihan Configure the keyboard pilih No lalu tekan enter.

23. pada pilihan keyboard pilih english.

 24. Pilih English.


25. pada Configure the Network pilih eth0


26. Masukan Hostname, hostname adalah nama untuk komputer. disini saya menggunakan ubuntu lalu tekan TAB lalu enter

27. masukan nama lengkap user yang menggunakan komputer.

28. Lalu isi juga usernamenya. Disini misalnya saya isi achmad.

29. Setelah mengisikan nama pengguna,anda diminta untuk memasukkan password.

30. disini anda diminta untuk masukan kembali password anda.

31. pilih yes pada pilihan use weak password.

32. pada configure the clock pilih yes.

33. pada partitioning method pilih Guided - use entire disk and setup LVM

34. tekan enter pada pilihan select disk to partition.

35. jawab yes lalu enter.

36. Continue

37. pilih yes lalu tekan enter.



INSTALASI DAN KONFIGURASI DENGAN UBUNTU SERVER
Pertama – tama login ke Ubuntu Server

Kemudian jadikan status user anda menjadi root dengan mengetikkan perintah sudo su

Install software DHCP Server kita. Softaware yang kita gunakan kali ini adalah isc-dhcp-server. Software ini biasanya sudah otomatis terinstall di Ubuntu Server tetapi jika belum ada, ketikkan perintah apt-get install isc-dhcp-server

Setelah software terinstall,masuk ke direktori /etc/default lalu pada direktori default ketikkan pico isc-dhcp-server atau langsung ketikkan pico /etc/default/isc-dhcp-server


Cari script INTERFACE=””, lalu di antara tanda petik isikan eth0 atau sesuaikan dengan LAN anda yang aktif dengan format ethx.. Simpan dan keluar konfigurasi dengan menekan Ctrl+o dan Ctrl+x

Setelah konfigurasi isc-dhcp-server selesai, kita lanjutkan dengan konfigurasi DHCP kita. masuk direktori /etc/dhcp lalu pada direktori dhcp ketikkan pico dhcpd.conf atau langsung mengetikkan pico /etc/dhcp/dhcpd.conf



Ganti konfigurasi DHCP sebelumnya seperti di bawah ini ( konfigurasi IP boleh disesuaikan ). Setelah selesai konfigurasi simpan dan keluar dari konfigurasi dengan menekan Ctrl+o dan Ctrl+x

Setelah semua konfigurasi selesai, ketikkan perintah service isc-dhcp-server restart atau /etc/init.d/isc-dhcp-server restart untuk merestart isc-dhcp-server

  • Coba jalankan komputer client, lalu buka Network Connections pada Contol Panel lalu klik kanan pada LAN yang aktif dan pilih Properties
  • Klik dua kali Internet Protocol ( TCP/IP ) lalu pilih Obtain an IP address automatically agar client mendapatkan IP otomatis dari DHCP Server, lalu klik Ok


Tunggu hingga komputer client mendapatkan IP

Untuk mendeteksi apakah komputer client sudah terhubung ke internet, buka Command Prompt dengan membuka Run lalu ketikkan cmd





Setelah itu lakukan ping ke dns dan IP dari router


Jika kita berhasil melakukan proses ping, lanjutkan dengan membuka website dari browser


Jika tampilan website muncul, maka instalasi dan konfigurasi DHCP Server kita berhasil

 
NAMA : ACHMAD MUHAYMIN
NPM : 50414129
KELAS : 4IA19














2 komentar: