Kebudayaan Tari Topeng Asal Betawi
Pada
post kedua kali ini, saya akan membahas topik mengenai kebuyaan dari indonesia
yaitu tari topeng asal betawi. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tari
topeng, tidak ada salahanya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai
kebudayaan. Apa itu kebudayaan? Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Adapun menurut pendapat beberapa ahli mengenai
kebudayaan salah satunya menurut Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Hajar Dewantara
“Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah
hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai”. Selain itu bapak
proklamator negara kita yaitu Dr.Moh.Hatta juga berpendapat mengenai kebudayaan
yaitu “Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa”. Masih banyak
pendapat para ahli berpendapat mengenai kebudayaan. Tetapi secara umum
kebudayaan diartikan sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Oke sekarang kita sudah sedikit paham mengenai
kebudayaan, sekarang mari kita bahas mengenai tari topeng asal betawi. Tari
Topeng Betawi adalah tarian tradisional khas masyarakat Betawi. Gerakannya
lincah dan riang. Biasanya, tarian ini diiringi musik gambang kromong.
Penarinya menggunakan topeng kayu.
Pada zaman dulu, Tari Topeng Betawi merupakan
bagian dari pertunjukan Topeng Betawi.
Topeng Betawi adalah pertunjukan gabungan
antara seni drama, tarian, dan nyanyian. Mirip seperti pertunjukan teater.
Topeng Betawi dulu sering dipertunjukkan secara
keliling. Terutama, bila ada acara yang dianggap cukup penting.
Misalnya, acara khitanan atau pernikahan. Grup
Topeng Betawi biasanya ditanggap atau disewa untuk memeriahkan acara
tersebut.
Nah, Tari Topeng biasanya dijadikan tarian
pembuka atau penutup pertunjukan Topeng Betawi. Namun sayang, kini, kesenian
Topeng Betawi sudah jarang dipertunjukkan lagi.
Untunglah,
Tari Topeng Betawi sudah jadi sebuah pertunjukan tersendiri. Sehingga, tarian
ini masih sering dipentaskan.
Beraneka ragam Tari Topeng Betawi yang dikenal,
antara lain : Tari Lipet Gandes, Tari Topeng Tunggal, Tari Enjot-enjotan, Tari
Gegot, Tari Topeng Cantik, Tari Topeng Putri, Tari Topeng Ekspresi, dan Tari
Kang Aji.
Ternyata, menarikan Tari Topeng Betawi enggak
mudah, lo! Penarinya harus memiliki tiga syarat. Pertama, si penari harus
gandes. Gandes artinya luwes atau gemulai. Yang kedua, si penari harus ajar.
Ajar artinya ceria atau riang.
Jadi, si penari tidak boleh kelihatan murung
atau sedih. Dan yang ketiga, penari harus menari dengan lincah tanpa beban.
Istimewanya lagi, tarian ini dibawakan dengan
menggunakan topeng kayu. Agar topeng itu menempel di wajah penari, penari harus
menggigit bagian belakang topeng.
Kalau tak terbiasa,pasti bakal terasa capek dan
pegal! Oh ya, mungkin masih teringat tari topeng dari Jawa Barat yang juga
menggunakan topeng kayu. Yup, Tari Topeng Betawi memang dipengaruhi budaya
Sunda.
Topeng yang digunakannya pun mirip topeng Tari
Topeng Banjet dari Karawang, Jawa Barat.
Nah mungkin ada tambahan sedikit buat kita
semua,bagaimana cara untuk melestarikan kebudayaan kita yang mungkin msih
kurang dicintai oleh kita sebagai warisan budaya dari nenek moyang terdahulu. Beberapa
cara untuk melesetarikan kebudayaan sebagai berikut :
1. Kenali kebudayaan Indonesia
2. Mengikuti kegiatan atau event pelestarian
budaya
3. Mengajari penerus agar budaya kita tidak
dimakan oleh zaman
4. Tidak mudah terpengaruh budaya asing
Demikian lebih kurangnya mengenai penjelasan
mengenai kebudayaan. Diawali dengan kesadaran dan aksi kita sebagai generasi
penerus bangsa untuk tetap bisa menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri.
Ayo generasi muda Indonesia, Mari kita lestarikan budaya kita mulai dari
sekarang. Kalo bukan kita siapa lagi, kalo bukan sekarang kapan lagi ?
0 komentar: